Apa itu DV SOS 2015?
DV SOS 2015 adalah kegiatan Dhammavaddhana Sosial yang diselenggarakan oleh KMBD (Keluarga Mahasiswa Buddhis Dhammavaddhana) Binus University.
Puncak kegiatan dari DV SOS 2015 di selenggarakan tanggal 5 April 2015 bertempat di Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Ada setidaknya 1,000 volunteer untuk kegiatan DV SOS 2015 ini dan apa yang dilakukan volunteer ?
Volunteer melakukan Pengetikan Ulang Buku Tunanetra(PUBT), dimana hasil pengetikan volunteer nantinya akan diubah menjadi tulisan Braille yang bisa dibaca oleh penyandang tunanetra.
Apa latar belakang dari DV SOS 2015 ?
Ternyata lebih dari 3,5 juta penduduk di Indonesia mengalami kebutaan. Menurut survei Indra Penglihatan dan Pendengaran tahun 1993-1996 menunjukkan angka kebutaan di Indonesia sebesar 1,5%(paling tinggi di Asia), artinya jika ada 12 penduduk dunia buta dalam setiap 1 jam, 4 diantaranya akan berasal dari Asia Tenggara dan dipastikan 1 orangnya berasal dari Indonesia.
DV SOS 2015 kemudian hadir dengan tema "Bring The Light for the Blind" dengan tujuan untuk membantu saudara-saudara penyandang tunanetra sehingga mereka dapat lebih mengembangkan diri mereka di tengah masyarakat.
Saya sendiri merupakan salah satu volunteer DV SOS 2015 untuk pengetikan ulang buku untuk tunanetra. Mengapa saya ingin menjadi volunteer ? Salah satu alasan saya adalah karena saya salah satu anggota dari KMBD Binus namun alasan lain yang menjadi hal lebih penting adalah saya merasa prihatin dengan keadaan masyarakat Indonesia dimana beberapa diantaranya tidak bisa hidup normal seperti manusia umumnya. Saya memang tidak bisa membantu banyak, namun setidaknya, sekecil-kecilnya saya ingin bisa membantu walaupun mungkin hanya sesaat. Setidaknya saya ingin bisa membantu mereka dengan menjadi mata kecil mereka yang memberikan sebuah sarana baca untuk mereka.
Dalam acara ini, saya melihat banyak sekali penampilan dari saudara penyandang tunanetra dan kalian yang melihatnya pasti akan terkagum-kagum karena melihat sungguh terlihat normal tanpa ada kekurangan bahkan memiliki kelebihan yang banyak seperti bernyanyi, bermain gitar bahkan bermain biola. Sadarkah bahwa tidak banyak manusia yang diberikan karunia dan bakat untuk menyanyi bahkan bermain alat musik. Saya sadar bahwa kita harus lebih bermanfaat lagi bagi teman-teman kita di luar sana yang memerlukan bantuan. Bantuan sekecil apapun bisa bermanfaat bagi mereka. Bahkan bayangkan jika ada 1 orang memberikan bantuan walaupun kecil, tapi bagaimana jika kemudian ratusan orang memberikan bantuan kecil yang sama ? Tentu saja itu akan menghasilkan bahkan memberikan bantuan yang sangat besar kepada saudara-saudara kita.
Walaupun saya tidak selalu bisa membantu tapi saya berharap bisa menjadi volunteer lagi di kemudian hari dan bisa membantu.
Untuk teman-teman dan saudara-saudara penyandang tunanetra saya berharap kalian tidak merasa berkecil hati. Kalian memang memiliki sedikit kekurangan dibandingkan orang lain, tapi kalian memiliki banyak sekali kelebihan dibandingkan manusia umumnya. Manusia dengan kehidupan normal yang belum pernah merasakan kehilangan pasti akan gampang sekali merasa terpuruk ketika merasakan kesakitan kecil, namun kalian bahkan bisa bertahan lebih dan menunjukkan kalian bisa hidup dengan baik. Saya juga sangat bangga dengan aktivis sosial yang selalu membantu penyandang tunanetra, mereka bahkan sudah menjadi sebuah keluarga bagi para penyandang tunanetra. Saya berharap akan lebih banyak lagi aktivis sosial untuk penyandang tunanetra kedepannya.
*Saya sertakan sebuah video singkat ketika kegiatan Pengetikan Ulang Buku Tunanetra(PUBT) sedang dilangsungkan
|
Suasana ketika di dalam Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia |
|
|
|
Tampak depan Yayasan Buddha Tzu Chi Inndoneia |
|
Kami volunteer memakai baju putih dan berfoto bersama di depan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia |
|
Community Partner untuk Pengetikan Ulang Buku Tunanetra DV SOS 2015 |
Terima kasih sudah membaca. Salam, Yuki Tjan :)